Clash detection adalah proses penting dalam manajemen proyek BIM (Building Information Modeling) untuk memastikan tidak adanya konflik antara berbagai elemen dalam desain. Berikut adalah langkah-langkah praktis untuk melakukan clash detection di Revit:
1. Persiapkan Model Revit
- Pastikan semua model (arsitektur, struktur, MEP) yang terlibat telah di-link atau di-import ke dalam file Revit utama.
- Gunakan Shared Coordinates untuk menyelaraskan posisi setiap model agar semua elemen berada dalam lokasi yang sesuai.
2. Buka Tools Clash Detection
- Revit sendiri tidak memiliki fitur bawaan untuk clash detection, tetapi Anda bisa menggunakan Add-ins seperti:
- Autodesk Navisworks: File Revit di-export ke Navisworks untuk analisis konflik.
- BIM 360 Model Coordination: Untuk kolaborasi berbasis cloud.
- Jika menggunakan Navisworks, eksport file Revit ke format NWC atau NWD menggunakan Navisworks Exporter.
3. Konfigurasi Model di Navisworks
- Import Models: Tambahkan semua file NWC dari Revit ke Navisworks.
- Set Clash Rules: Tentukan elemen mana yang akan diuji, seperti:
- Dinding vs. Pipa.
- Balok vs. Ducting.
- Perlengkapan listrik vs. struktur.
4. Jalankan Clash Detection
- Di Navisworks:
- Buka tab Clash Detective.
- Pilih dua grup elemen (contoh: MEP vs. Struktur) untuk diuji.
- Klik Run Test untuk memulai analisis.
- Anda akan mendapatkan daftar bentrokan yang terdeteksi, dilengkapi lokasi dan visualisasi.
5. Analisis dan Kelompokkan Bentrokan
- Klasifikasikan bentrokan menjadi:
- Hard Clashes: Dua elemen saling bertabrakan.
- Soft Clashes: Elemen tidak bertabrakan tetapi tidak memenuhi ruang bebas minimum.
- Workflow Clashes: Masalah terkait akses, ruang kerja, atau pengelolaan logistik.
- Tandai bentrokan yang memerlukan perhatian segera.
6. Koordinasi dan Resolusi
- Gunakan Navisworks atau Revit untuk meninjau lokasi bentrokan.
- Kolaborasikan dengan tim terkait (arsitek, insinyur struktur, tim MEP) untuk menemukan solusi desain.
- Update model Revit berdasarkan hasil analisis.
7. Validasi Setelah Perbaikan
- Setelah perbaikan dilakukan, ulangi proses clash detection untuk memastikan semua bentrokan telah teratasi.
8. Dokumentasikan Hasil
- Simpan laporan clash detection untuk arsip proyek dan komunikasi lebih lanjut.
- Laporan biasanya mencakup:
- Jumlah bentrokan.
- Lokasi spesifik.
- Status (resolved, unresolved).
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat mengelola dan menyelesaikan konflik dalam model proyek dengan lebih efisien, sehingga meningkatkan kualitas desain dan mengurangi risiko di lapangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar